Valentine sesat menyesatkan, Haram merayakan valentine

Author:
Valentine sesat menyesatkan, Haram merayakan valentine: Cinta Untuk Allah
Inilah pendapat ketiga yang menyatakan tentang apa dan bagaimana valentine itu bagi mereka, yuk kita simak bersama, kita sisakan sejenak untuk membaca tulisan berikut ini, mebicarakan tentang keharaman serta kesesatan Valentine bagi kamu yang beragama islam, yuk ini dia

KAUM MUSLIMIN HARAM MERAYAKAN HARI VALENTINE


Pada suatu pagi Desy mengejutkan teman-temannya dgn setangkai bunga merah yg ia letakkan di atas dadanya serta merta mereka menyambutnya dgn senyuman sambil bertanya “Dalam rangka apa ini ?”

Desy menjawab “Tidakkah kalian tahu bahwa ini adl hari kasih sayang dimana orang-orang sedang merayakan dan saling memberikan ucapan selamat. Ini adakah perayaan utk mengungkapkanrasa cinta romantikan dan segala ketulusan ini adl hari raya Valentine?.” Tetapi Sari salah seorang temannya bertanya kepada Desy dgn penuh keheranan “Apakah arti valentine? Desy menjawab “Artinya adl cinta dalam bahasa latin?.!” Sari tertawa mendengar jawaban tersebut “Apakah kamu merayakan sesuatu yg tidak kamu mengerti artinya ? Tahukah kamu bahwa Valentine adalahseorang pendeta Nashrani yg hidup pada abadke 3 M ?” Kata Sari bernada prihatin terhadap keadaan sebagian putri muslimah yg mudah mengikuti apa saja yg sampai kepada mereka tanpa berpikir panjang.

Sejarah Hari Valentine

Sari melanjutkan “Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine tetapi versi terkenal adl kisah Pendeta St. Valentine yg hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St. Valentine yg telah menentang beberapa perintahnya.”

“Cladius II melihat St. Valentine mengajak manusia kepada agama nashrani lalu dia memerintahkan utk menangkapnya. Dalam versi kedua Cladius II memandang para bujangan lbh tabah dalam berperang daripada mereka yg telah menikah yg sejak semula menolak utk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yg melarang pernikahan. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dgn sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan derngan putri seorang penjaga penjara yg terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati dia mengirim sebuah kartu yg bertuliskan “Dari yg tulus cintanya Valentine”. Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama nashrani bersama 46 kerabatnya”.

Lanjut Sari “Versi ketiga menyebutkan ketika agama Nashrani tersebar di Eropa di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yg menarik perhatian para Pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul tiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak lalu tiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut dan gadis yg namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yg bertuliskan “dengan nama tuhan Ibu saya kirimkan kepadamu kartu ini”.

Sambung Sari “Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini para pendeta memutuskan mengganti kalimat “dengan nama tuhan Ibu” dgn kalimat “dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dgn agama Nashrani”.

“Versi lain mengatakan St. Valentine ditanya tentang Atharid tuhan perdagangan kefasihan makar dan pencurian dan Jupiter tuhan orang Romawi yg terbesar. Maka dia menjawab tuhan-tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya tuhan yg sesungguhnya adl Isa Al-Masih” papar Sari “Maha Tinggi Allah dari apa yg dikatakan oleh orang-orang yg dzalim tersebut”. “Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dgn gambar anak kecil dgn dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yg sebenarnya merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi !!” Demikian Sari mengakhiri nasihatnya.

Hukum Merayakan Hari Valentine

Saat ini banyak ABG muslimah yg terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau nashrani akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine yg pada dasarnya adl mengenang kembali pendeta St. Valentine.

Keinginan utk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yg diikuti berbeda dgn kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah ibadah syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasululllah SAW. Telah melarang utk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam “Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut”.

Bila dalam merayakannya bermaksud utk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yg besar. Ibnul Qayyim berkata “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yg khusus bagi mereka telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka dgn mengucapkan “Selamat hari raya !” dan semisalnya. Bagi yg mengucapkannya kalaupun tidak sampai pada kekafiran paling itu itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yg menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lbh besar dosanya di sisi Allah dan lbh dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yg kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yg memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat bid’ah ataui kekufuran maka ia telah menyiapkan diri utk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah”.

Abu Waqid ra. meriwayatkan Rasulullah SAW. Saat keluar menuju perang Khaibar beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang Musyrik yg disebut dgn Dzaatu Anwaath biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah SAW. berkata “Wahai Rasulullah buatkan utk kami Dzaatu Anwaath sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath.” Maka Rasulullah SAW. bersabda “Maha Suci Allah ini seperti yg diucapkan kaum Nabi Musa ‘Buatkan utk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan’ Demi Dzat yg jiwaku di tangan-Nya sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yg ada sebelum kalian.” .

Adalah wajib bagi tiap orang yg mengucapkan dua kalimat syahadat utk melaksanakan wala’ dan bara’ yg merupakan dasar akidah yg dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci orang-orang kafir memusuhi dan menyelisihi mereka. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini didalamnya terdapat kemaslahatan yg tidak terhingga sebaliknya gaya hidup yg menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yg lbh banyak.

Lain dari itu mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang lagi pula menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah SWT telah berfirman yg artinya “Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan nashrani menjadi pemimpin-pemimpin ; sebahagian mereka adl pemimpin bagi sebahagian yg lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.”

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya.”

“Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina tersebut mencegah kamu utk agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat.”

Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah; ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah. Tidak ada suatu bid’ah pun yg dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yg ditinggalkan. Dampak buruk lainnya bahwa dgn mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka mendukung dan mengikuti agama mereka padahal seorang muslim dalam tiap raka’at shalatnya membaca “Tunjukilah kami jalan yg lurus jalan orang-orang yg telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan mereka yg dimurkai dan bukan mereka yg sesat.” .

Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yg mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yg sesat dan dimurkai namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dgn sukarela.

Ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yg memperingatinya. Ini adl suatu kelalaian padahal sekali lagi perayaan ini adl dari ritual agama lain !

Hadiah yg diberikan sebagai ungkapan cinta adl sesuatu yg baik namun bila dikaitkan dgn pesta-pesta Kristiani dan tradisi-tradisi Barat akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.

Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yg sepele tetapi lbh mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yg tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.

Alhamdulillah kita mempunyai pengganti yg jauh lbh baik dari itu semua sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Diantaranya bahwa dalam pandangan kita seorang ibu mempunyai kedudukan yg agung kita bisa mempersembahkan ini kepadanya dari waktu ke waktu demikian pula utk ayah saudara suami? dst tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yg dirayakan oleh orang-orang kafir.

Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dgn kecintaan dan kasih sayang yg tulus yg menjadi jembatan utk masuk ke dalam sorga yg hamparannya seluas langit dan bumi yg disediakan bagi orang-orang yg bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golonga orang-orang yg disebutkan

“Kecintaan-Ku adl bagi mereka yg saling mencintai krn Aku yg saling mengunjungi krn Aku dan yg saling berkorban krn Aku”

Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia (

sumber file al_islam.chm
Penulis : Sugeng Rawuh

Artikel ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya >>> Tanggal 14 Ferbruari