kak sakit lagi sakit sekali

Author:
kak sakit lagi sakit sekali: wanita Hamil

Sumber cara | Ibu dan Bayi - Keluar dari kamar periksa UGD RS umum provinsi NTB tersebut kami berehenti sejenak memikirkan apa yang akan kami lakukan selanjutnya, haruskah kami pulang atau ada cara lain yang bisa kami usahakan untuk menolong kelahiran anak pertamaku ini, istriku tak bisa berkata apa-apa seolah ia pasrah menerima apapun yang akan berlaku padanya, ibukupun diam kecewa padaku karna tak mampu meluluhkan hati para wanita berbaju putih tadi ( fikirku dalam hati), namun aku yakin ibuku masih merasa akulah yang terbaik diantara semua, aku adalah cahaya kedua matanya, aku pangeran yang sebentar lagi akan memiliki sebuah istana baru, akan mengambil sebutan dan istilah yang pernah disematkan pada ayahku dulu, Bapak dari seorang pangeran kecil.

Baiknya kita pulang saja kak... lembut tertahan suara habib menyadarkan aku dari lamunan kecilku, tapi pandanganku teralih kearah istriku yang sedang berbicara dengan seseorang dari hp nya, dia menyerahkan hp kepadaku sambil berkata Kak Mat ( kakak iparku, kakak yang paling besar dari istriku ), ku ambil dan kutempelkan hp ditelinga kiriku sambil memusatkan perhatian untuk mendengarkan apa yang akan dikataknnya dari seberang sana, e.. kamu balik sana ketempat periksa dan katakan Kaktuan ( aku lupa namanya... dia bertugas sebagai supervesor di RS ini ) menyuruhku menunggu disini, kak tuan siapa tanyaku pada kak mat, kak ini itu ( tak jelas ), ku tanyakan pada adik dan ibuku apakah aku harus ke dalam lagi dan mengatas namakan orang yang tak kukenal itu pada petugas jaga?, kakak kenal dia? tanya habib padaku, tidak jawabku, kak munah tau? tanya habib pada istriku, ndak tau jawab istriku, kita pulang saja kata Habib, kebetulan ada taxi di menunjuk pada taxi yang baru saja tiba dan menurunkan muatan tepat didepan kami, tapi...( tertahan ) aku urungkan kata kataku dan aku menyetujui usulan adikku yang paling berkharisma di keluarga kami ini dan berkat ya.. mungkin dirumah nanti sakitmu reda dan kita bisa balik kesini esok hari atau jika terjadi apa apa padamu ya.. sayang ya.. hiburku pada istriku, istriku hanya diam tak mengiyakan juga tak menolak, dia hanya mengikuti langkahku yang menuntunnya naik ke taxi, akhirnya kami pulang dengan kecewa.

Sekitar duapuluh menit didalam taxi akhirnya kami tiba di rumah, lemah perasaan ini, tak ada keceriaan dimata satu satupun diantara kami, aku, habib,ibu,kalsum dan istriku hanya melangkah menuju kedalam rumah dengan harapan yang hampir putus tapi aku yakin Allah selalu bersama kita, aku yakin Allah akan selalu memberikan kemudahan pada istriku yang selalu menyempatkan diri untuk shalat malam jika ada kesempatan, yang selalu membangunkan aku untuk melaksanakan shalat subuh, masa sih Allah yang maha pemurah dan maha penyayang tidak memberikan kemudahan pada wanita yang berhati lembut ini fikirku dalam hati sambil menuntun istriku masuk kerumah dan menanti apa yang akan terjadi selanjutnya...

Didalam kamar istriku kembali merasakan sakit yang tadi dirasakannya, dia menggenggam erat tanganku, kak... kak... ya Allah, hanya ucapan itu yang keluar dari bubir manisnya, dia terus bertasbih dan beristigfar kepada Allah dan sesekali deselingi dengan namaku dan desisan perih, Aku panggilkan ibu ya sayang? tanyaku padanya, dia menggeleng, biarkan dulu ini belum apa-apa jawbnya, tapi aku semakin risau dan tak tahan sedang tangannya kembali menggenggam erat tanganku.
selang beberapa menit, memang benar sakitnya hilang tapi datang lagi beberapa saat setelah itu hingga akhirnya adzan ashar terdengar menggema dari masjid yang letaknya hanya berbatasan dengan jalan disebelah utara rumah kami, saat itu sakit yang dialami istriku sdikit reda hingga kau beranikan diri untuk mengajaknya shalat ashar berjamaah, dia mengiayakan dan keluar menuju kamar kecil yang berada dibelakang rumah kami, aku juga mengambil air widhu setelahnya, kami shalat subuh ( aku menjadi imam dan dia makmumku), saat takbir " Allahuakbar " mataku sedikit melirik kebelakang dan jelas kutangkap dengan daya lihatku bahwa istriku mengikuti semua gerakanku dengan duduk, dia tak berdiri saat shalat ashar ini, aku kasihan melihatnya dan tak sadar butir cairan keluar dari kedua mataku yang segera aku usap dengan tangan kiriku, sampai salam aku berdo`a agar Allah memberikan yang terbaik bagi kami ( karna allahlah yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya ), aku mencoba meridhoi apa yang akan diberikan oleh Allah walaupun sulit rasanya.

lanjutan dari RSU Mataram Tak ada tempat melahirkan
Cerita ini bersambung ke ( sabar ya..)

Sumber cara | Ibu dan Bayi
Serupa :
Perbanyak hubungan intim di trimester ketiga kehamilan, percepat kelahiran
Meminum Rumput Fatimah, Percepat Bukaan saat melahirkan