Wanita Tak subur, Penyebab Kemandulan dan kelainan

Author:
Wanita Tak subur, Penyebab Kemandulan dan kelainan: Berikut ini adalah tanda tanda dan kelainan pada seorang wanita yang bisa menyebabkab terjadinya kemandulan, Tanyakan kepada Dokter specialis kandungan terdekat agar anda mendapatkan info yang tepat jika memang dibutuhkan.
* Masalah pada Vagina
Umumnya terjadi karena adanya sumbatan atau peradangan pada vagina, sehingga dapat menghambat penyampaian air mani. Ada dua jenis sumbatan yang kerap terjadi. Yang pertama sumbatan psikogen , atau disebut juga vaginismus/disparenia . Kemudian sumbatan anatomik karena bawaan atau perolehan.

Vaginitis atau radang pada vagina ini banyak penyebabnya. Misalnya karena Kandida albikans atau Trikomonas , yaitu semacam kuman yang hidup di dalam vagina. Kuman ini dapat menghambat/mempengaruhi gerak spermatozoa.

* Kelainan Lendir Serviks (Mulut Rahim)

Serviks atau mulut rahim biasanya mengarah ke bawah belakang, sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina. Nah, saluran mulut rahim ini dilapisi lekukan-lekukan seperti kelenjar yang mengeluarkan lendir. Sebagian dari sel-sel epitelnya mempunyai silia (bulu getar) yang mengalirkan lendir mulut rahim ke vagina. Bentuk seperti itu dapat menjamin penyampaian spermatozoa ke dalam kanalis servikalis (saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim) secara terus-menerus dalam waktu yang lama.

Nah, infertilitas yang berhubungan dengan faktor serviks ini disebabkan adanya sumbatan pada saluran mulut rahim tadi. Juga adanya lendir yang abnormal. "Terkadang lendirnya demikian kental sehingga menghambat penetrasi (masuknya) sperma. Dengan demikian maka sulit untuk terjadinya pembuahan." Selain itu, bisa karena posisi serviks yang tidak lazim. Bisa juga karena kombinasi dari ketiga hal tadi.

Kelainan anatomi pun sangat berperan dalam hal ini, yaitu adanya polip serviks, peradangan, atresia (cacat bawaan) dan lain-lain.

Untuk mengetahui adanya masalah ini bisa dilakukan melalui pemeriksaan lendir serviks dengan Uji Pasca Sanggama (UPS) yang dilakukan pada pertengahan siklus haid. Pemeriksaan secara mikroskopik ini caranya dengan menempatkan sperma dan lendir serviks pada suatu gelas objek. Dari situ akan terlihat, bagaimana penetrasi sperma pada lendir serviks . "Tapi uji pasca sanggama ini belum ada standarisasi cara melakukannya. Ada yang mengatakan, baru dapat dipercaya dalam 8 jam setelah pasca sanggama. Ada juga yang menganjurkan secepatnya, yaitu 2 jam setelah pasca sanggama," kata Hendy.

* Kelainan Uterus (Rahim)

Adanya distorsi kavum uteri (rongga rahim) karena sinekia (perlengketan), mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim dapat mengganggu transportasi spermatozoa melalui uterus ini. Hormon prostaglandin dalam air mani juga memegang peranan penting dalam transportasi sperma ke dalam rahim. Jika jumlah prostaglandin dalam air mani ini kurang dapat juga menjadi masalah infertilitas. "Yang terang, kelainan-kelainan yang terdapat dalam rahim dapat mengganggu dalam hal implantasi , pertumbuhan intrauterine (dalam kandung rahim), nutrisi, serta oksigenisasi janin," ujar Hendy.

* Kelainan Tuba (Saluran Telur)

Faktor kelainan tuba paling sering ditemukan dalam masalah infertilitas. Kelainan tuba, seperti hidrosalping atau tuba yang membesar seluruhnya maupun tuba yang menebal karena adanya kerusakan dinding tuba akibat infeksi atau endometriosis. Kelainan tuba yang lain, seperti tuba yang kecil juga menunjukkan adanya bekas peradangan sebelumnya. Tuba yang pendek mungkin akibat peradangan, tekukan pada beberapa tempat atau fibrosis (pembentukan jaringan ikat), dan juga perlekatan tuba. Adanya perlekatan ini dapat mengganggu keutuhan tuba, mengganggu pergerakan fimbriae (bentuk seperti rumbai-rumbai yang tak teratur dan terdapat pada bagian ujung saluran rahim) atau menahan ovarium. "Untuk menghindari perlekatan inilah, maka jangan sekali-kali mengurut bagian perut. Karena jaringan tersebut harus diperlakukan secara halus," ujar Hendy.

Kelainan pada tuba dapat diatasi dengan operasi. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki dan mengembalikan anatomi tuba dan ovarium seperti semula. Tentunya, dengan memperhatikan pula kemungkinan gerakan otot dan silia tuba, sekresi tuba, dan daya tangkap ovum yang efektif. Sedangkan endometriosis pada tuba dapat disembuhkan melalui pengobatan. Seperti dengan pemberian obat-obat hormonal.

Untuk mengetahui adanya kelainan pada tuba ini dilakukan dengan cara pemeriksaan histerosalpingografi (HSG) atau hidrotubasi . HSG dilakukan dengan penyuntikan media kontras atau cairan berwarna yang akan menyebar ke dalam kavum peritonei (rongga perut). Jika kondisi tubanya paten/baik, maka akan tampak di layar, aliran cairan tersebut berjalan baik keluar menuju fimbriae . Keuntungan pemeriksaan dengan media larut air ini penyebarannya merata dan dapat diserap, kira-kira hanya dalam waktu satu jam. Hanya saja bisa mengakibatkan sakit perut karena pengaruh zat yang disuntikkan tersebut. Jika terjadi sumbatan ringan pada tuba dapat dilakukan dengan hidrotubasi dengan cara meniup sumbatan tersebut menggunakan alat.

* Kelainan Ovarium (Indung Telur)

Bila pada siklus ovarium yang normal, dari folikel-folikel akan jadi bibit ovum dan terjadi ovalarsium. Apabila terdapat suatu gangguan pada ovarium seperti adanya tumor-tumor, kista endometriosis, maka bisa mengakibatkan terjadinya anovulasi (tidak terjadi ovulasi). Tentu saja dengan tidak terjadinya ovulasi ini juga merupakan faktor infertilitas. "Bagaimana mau terjadi kehamilan bila tak ada sel telurnya? Karena itu harus dicari tahu penyebabnya," ujar Hendy. Tentunya, lanjut Hendy, jika diketahui penyebabnya, harus segera diambil tindakan. Misalnya karena tumor di ovarium, maka harus dilakukan tindakan operasi. Bila masalahnya terdapat pada endometrium, maka dilakukan biopsi endometrium dengan cara mikro kuret. Biasanya ini dilakukan pada hari ke-22 sesudah menstruasi.

* Kelainan Peritoneum

Peritoneum merupakan semacam selaput yang membatasi dinding perut dan rongga panggul dan menutupi organ bagian dalam yang besar, terutama dalam perut. Nah, kelainan yang terdapat pada peritoneum ini bisa karena endometriosis atau radang panggul. Lapisan ini bisa mengeluarkan semacam cairan peritonal yang dapat menyebabkan infertilitas. Tapi jarang sekali terjadi infertilitas yang dikarenakan kelainan organ ini.

* Kelainan Hormon/Masalah Endokrin

Infertilitas pada wanita bisa juga terjadi karena imbalance hormonal atau ketidakseimbangan hormon. Misalnya setiap bulan memang mengalami menstruasi, hanya saja tidak terjadi ovulasi. Bila diketahui penyebabnya karena hormonal, maka dilakukan keseimbangan hormon dengan cara terapi obat-obatan.

Nah, jadi bila isteri belum hamil-hamil juga dan setelah dicari penyebabnya, biasanya dokter akan menginformasikan kondisi sebenarnya. Kini sudah banyak cara untuk mendapatkan anak. Salah satunya bisa dengan Gamet Intra Fallopian Tube (GIFT) atau bayi tabung. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melihat kemungkinan dari kondisi alat reproduksinya. ( dedeh tabloid nova)

Artikel terkait
|| Wanita terpendek di dunia ||
|| Istri Rasulullah memang cemburu ||
|| Keberuntungan antara Pria dan Wanita ||