Knowledge and Some Must Know Things About Pre or Post Menstruation Syndrome -
What does a post menstrual syndrome actually involve?
PMS used to mean Pre-Menstrual Syndrome, but more and more women complain about having the same symptoms AFTER the period. (Actually some even have pain in the middle of period).
Post-menstrual syndrome is one of the most discomforting things for a female. It’s quite true that she experiences some of the most dramatic mental and physical changes during this time. Almost one-third of women suffer from this problem in their child bearing years. But it does not happen once they reach menopause. Other irritable symptoms of PMS are loss of appetite or a huge appetite, an itching pain in the vagina felt during intercourse and a feeling of dizziness and vomiting. A painful feeling can also be felt in the chest because it is insensitive for a short time.
A woman shows erratic behavior during this time. Today, all over the world people are aware of the short-temperedness of females during this period. Some women may also exhibit aggressive behavior during this time. She can feel unreasonable mood swings which are often accompanied with terrible laughing or crying.
This physical behavior can include changes like weight gain owing to fluid absorption by her body and tiredness. Fluid retention by the body of a female can lead to a bloating of breasts, legs, arms and feet. She may even get cramps in her stomach, diarrhea, nausea and vomiting. In extreme cases, a female may also kick into depression. Such symptoms can be exhibited by her for a period of 2 weeks after her menstrual cycle. Generally, such symptoms occur after the end of the menstrual cycle, but they can also happen during the cycle or before it.
The reasons for the occurrence of this syndrome are not known very well. The physical reactions can be attributed to the physical changes that happen inside her body during ovulation, but there is no explanation for the psychological changes. The hormones get released during the periods and after it which triggers such emotional overhaul.
Women who suffer from some ailment are more likely to experience a post menstrual syndrome. An unhealthy lifestyle can be one of the major reasons, which accentuates the negative effects of the PMS. Such lifestyle consists of many factors like excessive smoking and drinking of coffee. Lack of any physical exertion also leads to such symptoms in post menstrual syndrome. Even women who are exposed to environments continuously laden with high pollution elements become a victim of such heavy psychological disturbances during PMS. Other factors that lead to irregularities in the menstrual cycle are insomnia and stress.
(Via: postmenstrualsyndrome )
If you are Indonesian, Read the following translations, exactly as described above:
Apa penyakit pasca menstruasi benar-benar Berpengaruh terhadap kesehatan wanita?
PMS digunakan sebagai singkatan untuk Penyakit Pra menstruasi, namun semakin banyak perempuan mengeluh tentang memiliki gejala yang sama SETELAH periode ( disebut Post Menstruation syndrome .Pen ). (Sebenarnya bahkan ada rasa sakit di tengah periode).
sindrom pasca-menstruasi adalah salah satu hal yang paling tidak menyenangkan bagi seorang wanita. Itu sangat benar bahwa dia mengalami beberapa perubahan mental dan fisik yang paling dramatis selama ini. Hampir sepertiga perempuan menderita masalah ini di tahun melahirkan anak mereka. Tapi itu tidak terjadi setelah mereka mencapai menopause. gejala iritasi lain dari PMS adalah hilangnya nafsu makan atau nafsu makan besar, rasa sakit gatal di vagina merasa selama hubungan seksual dan rasa pusing dan muntah. Rasa sakit juga bisa dirasakan di dada karena tidak sensitif untuk waktu yang singkat.
Seorang wanita menunjukkan perilaku tak menentu selama ini. Hari ini, di seluruh dunia orang sadar akan temperedness-pendek dari perempuan selama periode ini. Beberapa wanita mungkin juga menunjukkan perilaku agresif selama ini. Dia bisa merasakan perubahan mood yang tidak masuk akal yang sering disertai dengan mengerikan tertawa atau menangis.
Perilaku fisik dapat termasuk perubahan seperti kenaikan berat badan karena penyerapan cairan oleh tubuh dan kelelahan. retensi Cairan oleh tubuh wanita bisa menyebabkan kembung payudara, kaki, lengan dan kaki. Dia bahkan mungkin mengalami kram, diare nya perut mual, dan muntah. Dalam kasus ekstrim, perempuan juga dapat menendang ke depresi. gejala tersebut dapat ditunjukkan oleh dia untuk jangka waktu 2 minggu setelah siklus menstruasi. Umumnya, gejala seperti itu terjadi setelah akhir siklus menstruasi, tetapi mereka juga bisa terjadi selama siklus atau sebelum itu.
Alasan terjadinya sindrom ini tidak dikenal dengan baik. Reaksi fisik dapat dikaitkan dengan perubahan fisik yang terjadi di dalam tubuhnya saat ovulasi, tetapi tidak ada penjelasan atas perubahan psikologis. Hormon mendapatkan dilepaskan selama periode dan setelah itu yang memicu perbaikan emosional tersebut.
Perempuan yang menderita penyakit tertentu lebih mungkin mengalami sindrom pasca menstruasi. Gaya hidup tidak sehat dapat menjadi salah satu alasan utama, yang menonjolkan efek negatif dari PMS. gaya hidup tersebut terdiri dari banyak faktor seperti merokok berlebihan dan minum kopi. Kurangnya aktivitas fisik apapun juga menyebabkan gejala seperti pada sindrom pasca haid. Bahkan perempuan yang terpapar lingkungan terus sarat dengan unsur-unsur pencemaran yang tinggi menjadi korban seperti gangguan psikologis berat pada PMS. Faktor lain yang menyebabkan penyimpangan dalam siklus menstruasi adalah insomnia dan stres.
Sumber cara | Pre And Post Menstruation Syndrome - Penyakit Wanita Haid
You might also Want to know :
Medical Diagnostic Display System At Systems Expo